Kamis, 18 Mei 2023

Kebahagiaan Yang Hakiki dengan Menaati Allah dan RasulNya*

 *Khutbah Jumat*


*


*Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc.*


https://www.radiorodja.com/49608-kebahagiaan-yang-hakiki-dengan-menaati-allah-dan-rasulnya/


*Khutbah Pertama*


إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه


قال الله تعالى فى كتابه الكريم، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ


وقال تعالى، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا

يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا


أَمَّا بَعْدُ، فإِنَّ أَصَدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ، وَأَحْسَنَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلالَةٌ ، وَكُلَّ ضَلالَةٍ فِي النَّارِ

Ayat 1

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَجِيبُوا لِلَّـهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ ۖ…


_“Wahai orang-orang yang beriman, sambutlah panggilan Allah dan RasulNya apabila keduanya memanggil kalian kepada sesuatu yang menghidupkan kalian...” (QS. Al-Anfal[8]: 24)_


Menjalankan Perintah Allah dan meninggalkan larangan Allah=  sumber kehidupan untuk hati.

Ucapan ULAMA:

Al-Imam Ibnul Qayyim Rahimahullah ketika menafsirkan ayat ini dalam kitab Al-Fawaid berkata:


فالحياة الحقيقية الطيبة هي حياة من استجاب لله والرسول


_“Kehidupan yang hakiki dan indah itu hanya ada pada kehidupan orang yang menyambut panggilan Allah dan RasulNya”_


Allah memanggil:

1) shalat, segera kita sambut dengan penuh kegembiraan. 

2) berhaji bagi mereka yang mampu, kita pun berusaha untuk sambut dengan penuh kegembiraan. 

3)berpuasa Ramadhan, maka kita sambut dengan penuh kegembiraan, 

perintah Allah pasti maslahat untuk kehidupan seorang hamba.


Allah melarang

1) riba

2) zina, 

3) mencuri 

4) dll

Semua itu adalah untuk kehidupan hati seorang hamba, agar Si Hamba itu hidup di dunia bahagia.


Semua  larangan Allah  pastilah =mudharatnya besar 

Semua yang Allah perintahkan pastilah = maslahatnya besar. 

Sesungguhnya kita = hamba, semua kita diciptakan oleh Allah Jalla wa ‘Ala dan Allah telah mentakdirkan kita manusia diciptakan oleh Allah untuk beribadah kepada Allah. Allah berfirman:

Ayat 2

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ ﴿٥٦﴾


_“Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali agar beribadah kepadaKu saja (kata Allah).” (QS. Az-Zariyat[51]: 56)_


Letak kebahagiaan seorang hamba hanya satu, yaitu ia senantiasa dekat dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena Allah lah pemilik kebahagiaan. Kebahagiaan yang hakiki adalah kebagian hati, bukan terletak pada kedudukan atau harta benda ataupun yang lainnya.


Maka siapa pun yang tidak diberikan oleh Allah kebahagiaan, dia tidak akan pernah bahagia. Walaupun terlihat hidupnya senang, walaupun hartanya melimpah ruah, akan tetapi ketika hatinya jauh dari Allah, tidak mau mengenal Allah, tidak mau menaati Allah, dia tidak mendapatkan kebahagiaan. Yang ia rasakan adalah kepedihan demi kepedihan. Hal itu itu di dunia sebelum dalam kehidupan akhirat nanti dia akan merasakan kepedihan yang sesungguhnya. Na’udzubillah, nas’alullah as salamah wal ‘afiah.



Rasulullah sangat sayang kepada umatnya, sampai-sampai Allah mensifati demikian dalam Al-Qur’an:


لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُم بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ ﴿١٢٨﴾


_“Sungguh telah datang kepada kalian seorang Rasul yang berasal dari diri kalian, yang merasa susah terhadap apa yang menimpa kalian, yang sangat semangat memberikan hidayah kepada kalian dan kepada kaum mukminin ia lembut dan kasih sayang.” (QS. At-Taubah[9]: 128)_


Rasulullah sangat sayang kepada umatnya. Sampai-sampai Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak ingin memberatkan umatnya. Beliau bersabda:


لَوْلاَ أَنْ أَشُقَّ عَلىَ أُمَّتِي لأَمَرْتُهُمْ باِلسِّوَاكِ عِنْدَ كُلِّ صَّلاَةٍ


_“Kalau bukan karena aku khawatir memberatkan umatku, aku akan perintahkan mereka bersiwak setiap kali shalat.” (HR. Bukhari Muslim)_


Tapi ternyata Rasulullah tidak perintahkan karena takut memberatkan umatnya. Subhanallah..


Mungkinkah Rasulullah yang begitu sayang memerintahkan kepada umatnya sesuatu yang memberatkan mereka, menyusahkan hidup mereka, yang membuat mereka tidak bahagia? Tidak mungkin saudaraku seiman.


Sungguh kehidupan yang hakiki hanyalah dengan menaati Allah dan RasulNya, bukan mengikuti syubban dan hawa nafsu, bukan dengan mengikuti mereka-mereka yang menyeru kepada api neraka. Na’udzubillah, nas’alullah as salamah wal ‘afiah.


Maka inilah Dia Allah yang menyebutkan dalam Al-Qur’an:

Ayat 3

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَجِيبُوا لِلَّـهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ


_“Wahai orang-orang yang beriman, sambutlah panggilan Allah dan RasulNya apabila keduanya memanggil kalian kepada perkara yang menghidupkan hati kalian.” (QS. Al-Anfal[8]: 24)_


Maka kita berusaha mengatakan:


سَمِعْنَا وَاَطَعْنَا


_“Kita mendengar dan kita pun taat.” (QS. Al-Baqarah[2]: 285)_


Kita tidak ingin berkata:


سَمِعْنَا وَعَصَيْنَا


_“Kita mendengar tapi kami tidak mau taat.” (QS. Al-Baqarah[2]: 93)_


Na’udzubillah..


أقول قولي هذا واستغفر الله لي ولكم


*Khutbah Kedua*


الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله، نبينا محمد و آله وصحبه ومن والاه، أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أنَّ محمّداً عبده ورسولهُ


Ummatal Islam,


Maka siapapun yang benar-benar menaati Allah dan RasulNya, Allah akan berikan kesempurnaan dalam hidupnya. Kata Ibnul Qayyim:


أكمل الناس حياة أكملهم استجابة لدعوة الرسول صلى الله عليه وسلم


_“Manusia yang paling sempurna hidupnya adalah yang paling menyambut dakwah Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.”_


Oleh karena itulah, mereka yang senantiasa menaati Allah, menaati RasulNya, Allah berikan -yang pertama- kebahagiaan hatinya, hidupnya tenang dan tentram, diberikan oleh Allah kesabaran ketika menghadapi ujian dan cobaan. Ia pun senantiasa tawakal yang dengan tawakalnya itulah memberikan kepada dia ketentraman batin dalam hidupnya. Ia senantiasa mencintai Allah dan cintanya pun karena Allah. Maka bagaimana mungkin orang seperti ini akan binasa hidupnya dalam kehidupan dunia? Sementara Allah lah yang akan menjamin hidupnya.


وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّـهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ إِنَّ اللَّـهَ بَالِغُ أَمْرِهِ ۚ قَدْ جَعَلَ اللَّـهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا ﴿٣﴾


_“Siapa yang bertawakal kepada Allah, Allah akan mencukupinya…” (QS. At-Talaq[65]: 3)_


Mana mungkin orang seperti ini akan disia-siakan hidupnya oleh Allah? Sementara ia senantiasa meminta dan berdoa kepadaNya, sementara Allah tidak mungkin pelit kepada hamba-hambaNya. Pasti Allah akan sangat cinta kepada hamba yang banyak meminta kepadaNya.


Maka dari itulah saudaraku, sadarilah bahwa kita ini hamba Allah, kita ini makhluk Allah, maka kebahagiaan kita hanya terletak kepada mengenal Allah dan menaati Allah Subhanahu wa Ta’ala.


اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ


اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ، فَيَا قَاضِيَ الحَاجَات


اللهم ارفع هذا الوباء يا رب العالمين


اللهم انصر المسلمين في كل مكان يا رب العالمين


اللهم اشف مرضى المسلمين شفاء لا يغادر سقما


اللهم تب علينا إنك أنت التواب الرحيم


اَللَّهُمَّ آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ


اللهمَّ صلِّ وسلِّمْ على محمّدٍ وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْ


*Sumber :* https://www.radiorodja.com/49608-kebahagiaan-yang-hakiki-dengan-menaati-allah-dan-rasulnya/