Kadang Allah memberi ujian bukan karena marah, tapi karena rindu mendengar doa hamba-Nya.
Musibah bukan selalu hukuman — bisa jadi cara Allah menghapus dosa, atau bahkan menaikkan derajat kita di sisi-Nya.
Jika engkau sabar, ridha, dan tetap husnuzan, maka setiap air mata dan kesakitanmu menjadi tangga menuju surga.
“Sesungguhnya seseorang memiliki kedudukan di sisi Allah yang tidak dapat dicapainya dengan amalnya, maka Allah menimpakan cobaan padanya...”
(HR. Abu Dawud)
Dalam Islam, musibah bukan hanya ujian, tapi juga bisa menjadi jalan untuk meninggikan derajat seorang hamba di sisi Allah.
Berikut penjelasannya 👇
🕊️ 1. Musibah sebagai penghapus dosa
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Tidaklah seorang Muslim tertimpa keletihan, penyakit, kesedihan, kesusahan, gangguan, bahkan duri yang menusuknya, melainkan Allah akan menghapus sebagian dosa-dosanya karenanya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Artinya, setiap rasa sakit atau kesulitan bisa menjadi pembersih dosa.
🌸 2. Musibah untuk meninggikan derajat
Jika seseorang sudah sedikit dosanya, maka musibah yang datang bisa menjadi alat untuk menaikkan derajatnya di sisi Allah.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya seseorang memiliki kedudukan di sisi Allah yang tidak dapat dicapainya dengan amalnya, maka Allah terus menimpakan cobaan kepadanya pada tubuhnya, hartanya, atau anaknya hingga ia mencapai kedudukan itu.”
(HR. Abu Dawud, dinilai hasan oleh Al-Albani)
💡 Jadi, terkadang Allah menurunkan musibah bukan karena murka, tetapi karena cinta, agar hamba itu naik tingkat di surga.
🌿 3. Tanda kasih sayang Allah
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan padanya, maka Allah akan menimpakan musibah kepadanya.”
(HR. Bukhari)
Musibah menjadi tanda bahwa Allah ingin menyucikan, memperkuat iman, dan meninggikan derajat hamba tersebut.
✨ Kesimpulan
● Musibah bisa menghapus dosa bagi yang banyak kesalahan.
● Bisa juga meninggikan derajat bagi yang dosanya sedikit.
● Semua itu adalah bentuk kasih sayang Allah, bukan kebencian.
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ حُبَّكَ، وَحُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ، وَحُبَّ عَمَلٍ يُقَرِّبُنِي إِلَى حُبِّكَ
Allāhumma innā nasʾaluk(a) ḥubbak(a), wa ḥubba man yuḥibbuk(a), wa ḥubba ʿamalin yuqarribunā ilā ḥubbik.
“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu cinta kepada-Mu, cinta kepada orang yang mencintai-Mu, dan cinta kepada amal yang mendekatkanku kepada cinta-Mu.”
📲 @IslamAdalahSunnah
•┈┈•••○○❁🌻🕌🌻❁○○•••┈┈•
Tidak ada komentar:
Posting Komentar